Pages

Minggu, 28 Agustus 2011

Pura Kerta Kawat

Pura Kerta Kawat

Salah Satu Pura Unik di Bali Utara

Pura kerta kawat terletak di dusun banyu poh, kecamatan Gerokgak, kabupeten Buleleng, provinsi Bali. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari kota Singaraja dan sekitar 30 kilometer dari pelabuhan gilimanuk. Jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai, maka dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam perjalanan menuju lokasi ini. Namun, anda tak perlu khawatir dengan rasa bosan selama perjalanan karena mata anda akan dimanjakan dengan suasana hijau hutan bedugul lengkap dengan tingkah lucu kera-keranya, serta perkebunan dan persawahan warga kecamatan Seririt dan Banjar.


Lokasi tempat sembahyang agama hindu yang eksotis ini memang agak jauh dari jalan raya. Ketika petunjuk jalan menuju Pura Kerta Kawat telah anda temukan di simpang tiga jalan raya, maka anda hanya perlu masuk sekitar 600 meter ke arah selatan. Jadi, konsentrasi anda untuk beribadah ataupun hanya sekedar mengagumi keindahannya tak akan terganggu denga suara bising dari kendaraan-kendaraan yang melintas.
Meskipun terletak di kabupaten Buleleng, namun terlihat beberapa hal yang membuatnya menjadi sebuah pura unik di Bali Utara. Pertama, Ketika anda tiba di depan Pura Kerta Kawat, anda akan melihat sebuah candi bentar megah lengkap dengan ukiran khas Bali pada permukaannya. Hal yang membuatnya terlihat lebih istimewa, adalah latar belakang berupa suasana perbukitan terjal yang begitu menawan.
Keunikan kedua dapat anda lihat dari bentuk pelinggih-pelinggih yang ada di dalamnya. Meskipun berada di Bali Utara, bentuk pelinggih di pura ini hampir sama dengan pelinggih-pelinggih yang tereletak di Bali Selatan.
Keunikan ketiga dapat anda lihat dari tata letak yang tidak seperti pura lain di Bali. Jika biasanya pura dibagi berdasarkan tiga bagian, tidak demikian dengan Pura kerta Kawat yang tidak memiliki wilayah jaba tengah. Sehingga begitu anda masuk, anda sudah tiba di halaman paling dalam atau yang dikenal dengan istilah jeroan.
Keunikan lainnya adalah fungsinya yang digunakan untuk memuja Betara I Dewa Mentang Yuda atau Betara Ngertanin Jagat sebagai dewa yang mengatur dan melimpahkan kesejahteraan kepada dunia. Kini, dewa tersebut lebih dikenal dengan nama Ida Betara Hakim Agung. Kepercayaan itulah yang menyebabkan banyak orang datang ke sini.
Biasanya orang yang bersembahyang disini merupakan pejabat, orang yang hendak meraih jabatan, ataupun orang yang telah menunaikan tugasnya setelah menjabat di pemerintahan. Karena mereka percaya bahwa selain mengandalkan kemampuan diri sendiri, memohon berkah, petunjuk, dan bimbingan dari-Nya akan memantapkan langkah mereka dalam mencapai tujuan karir.
Peraturan untuk memasuki pura kerta kawat sama dengan peraturan untuk memasuki pura lain, yaitu berpakaian sopan, menggunakan kain dan selendang, serta bagi perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan untuk masuk.

 

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites