Mengembangkan Spiritualitas Melalui Meditasi di Brahma Vihara Arama
Brahma Vihara Arama terletak di Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 19 Kilometer di sebelah barat kota Singaraja, berdekatan dengan objek wisata pemandian Air Panas Banjar. Jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai, dibutuhkan waktu sekitar 150 menit untuk mencapai wihara terbesar di Bali ini.
Anda tidak perlu takut merasa bosan di perjalanan, karena selama perjalanan dari pusat kota Singaraja, mata Anda akan dimanjakan oleh hamparan hijau pematang sawah dan juga perkebunan anggur warga setempat.
Brahma Vihara Arama terletak di kawasan perbukitan. Jadi, ketika anda menghadap ke utara, maka anda akan melihat indahnya pemandangan laut Bali Utara serta areal perkebunan dan persawahan dari ketinggian.
Ketika memasuki Brahma Vihara Arama, rasanya seperti memasuki sebuah pura. Karena wihara ini dibangun dengan arsitektur Bali tanpa menghilangkan kesan bahwa bangunan ini adalah sebuah tempat ibadah agama Buddha. Setiap halaman yang ada dihubungkan dengan beberapa anak tangga yang masing-masing berisi prinsip-prinsip ajaran Buddha.
Di dalam bangunan wihara pertama, anda akan menemukan beberapa patung Buddha beserta patung-patung lain yang masih terkait dengan ajaran Buddha. Misalnya patung Dewi Kwan Im yang terbuat dari keramik di dengan tinggi sekitar 30 cm.
Tahukah anda, bahwa patung ini sempat membuat masyarakat sekitar terkejut? Hal ini dikarenakan pada penghujung tahun 2008, patung ini dikabarkan menangis. Menurut cerita biksu setempat, patung tersebut merupakan pemberian dari seorang wanita misterius yang datang di malam hari. Perempuan tersebut meminta biksu untuk meletakan patung tersebut di atas altar.
Teteasan air suci tersebut mengalir pertama kali 8 Desember 2008, kemudian berhenti selama seminggu, dan tanggal 17 Desembar 2008 air kembali menetes dengan volume yang lebih banyak.
Untuk melihat bagian wihara yang lain, anda harus menaiki beberapa anak tangga lagi. di setiap sudut wihara, anda dapat menikmati keindahan taman berselimut hijaunya rerumputan dan juga beberapa patung yang menggambarkan perjalanan hidup sang Buddha. Tentunya, suasana tersebut akan membantu anda untuk berkonsentrasi saat meditasi.
Kesunyian dan ketenangan suasananya membuat beberapa orang yang ingin menenangkan pikiran dapat belajar meditasi di sini. Beberapa pengajar akan siap melatih anda sesuai jadwalnya masing-masing. Salah satu pengajar tersebut merupakan motivator dan penulis buku, Gede Prama.
Pada bangunan wihara kedua, anda dapat melihat sebuah patung Buddha berwarna emas duduk di sebuah altar. Di permukaan dinding bangunan tersebut anda dapat melihat relief-relief yang menceritakan perjalanan hidup Buddha dan ajaran-ajarannya.
Kemudian pada puncak wihara, Anda dapat melihat sebuah lapangan luas, yang di ujungnya terdapat sebuah bangunan stupa mirip candi Borobudur. Biasanya, pada perayaan hari besar agama Buddha ratusan orang akan memenuhi lapangan tersebut untuk melakukan persebahyangan.
Di bagian dalam stupa tersebut anda akan melihat sebuah ruangan yang berisi 4 patung Buddha berwarna emas menghadap ke 4 penjuru mata angin. Ruangan ini akan digunakan sebagai tempat latihan meditasi. Jadi, secara keseluruhan, bangunan seluas + 4 hektar ini memenuhi syarat sebagai salah satu pusat belajar meditasi di Indonesia yang kondusif.
0 komentar:
Posting Komentar